23 Mei 2012..
ore tadi,
ketika gue hendak pulang dari tempat KKP, di tengah perjalanan menuju halte tiba-tiba
datang seorang wanita berpenampilan lumayan menarik dengan menggenggam sebuah BlackBerry,
datang menghampiri gue dan bercerita bahwa dia baru datang dari Bandung bersama
pacarnya yang asli Sleman atau mana (gue juga lupa) ke jakarta, kemudian mereka
bertengkar hebat sampai dia ditinggal pergi pacarnya di Central Park
(Jakarta-Barat) seorang diri (kaku
banget ya bahasa gue).
Dia berniat untuk pulang ke rumahnya di Cililin
(Bandung), tetapi dia gak punya ongkos yang cukup untuk sampai ke sana, maka ia
putuskan untuk berjalan menuju ke arah pertama ia datang (arah timur) berharap
ada yang dapat memberikan pertolongan ataupun bantuan. Sepanjang jalan ia bertanya
dan meminta bantuan agar ia bisa kembali pulang ke rumahnya di Bandung. Namun,
ternyata tidak ada yang percaya atas apa yang terjadi pada dirinya hari itu. Sudah
sejauh itu, di depan Menara Veteran (Semanggi) ia hanya mendapatkan arah kemana
ia harus pergi dan naik Mobil Travel ke Bandung tanpa mendapat pertolongan
berupa Ongkos.
Hingga sampai di dekat halte Komdak ia menghampiri gue
yang tengah berjalan cepat mengejar waktu, pulang dari arah Kuningan menuju ke
Komdak untuk menunggu Bis Jurusan Cibinong. Setelah ia berbicara panjang lebar dengan
nafas terdengar ngos-ngosan dan menceritakan apa yang terjadi, maka dapat
disimpulkan, ternyata ia bermaksud untuk meminta tolong agar diberikan bantuan berupa
ongkos Rp.50.000, untuk dapat naik mobil Travel ke Bandung.
Gue yang seorang lelaki mendapatkan wanita berpenampilan
lumayan menarik, kalau enggak mungkin langsung gue abaikan, mungkin lo juga
bakal langsung abaikan (mungkin), meminta tolong seperti itu tentu saja sangat
kasihan, tetapi di samping itu, gue juga cuma seorang mahasiswa yang masih
mengandalkan uang jajan dari orang tua yang tidak seberapa besarnya, tentu saja
uang Rp. 50.000 sangat besar dan berharga buat gue yang masih bertatus
mahasiswa pengangguran (ceritanya mau fokus kuliah, baru cari kerja).
Gue yang merasa kasihan sama itu cewek terus
meyakinkan diri gue biar bisa percaya atas apa yang dia ceritakan saat itu dan juga
bisa membantu supaya dia bisa cepat pulang sebelum hari berganti malam. gue
sempet berfikir.
"Untuk apa dia bohong? Pakaiannya rapih,
HP=BB, tampang lumayan, klo sekedar buat nipu gue? Apa ini cuma modus?".
Tetapi dari situ gue mikir lagi, bagaimana klo
kejadian itu justru gue yang ngalamin di luar kota yang gue gak punya kenalan
di kota tersebut? Baru lah gue sadar buat ngasih sedikit bantuan ongkos
Rp.50.000 yang gue punya dari sisa uang jajan beberapa hari ini. Gue minta dia mendoakan
gue, supaya dari uang yang gue kasih itu bisa menjadi bermanfaat dan Allah
membuka pintu rezeqi buat gue yang lebih banyak lagi. Ia sempat menjabat tangan
gue dan bertanya nama gue, gue sebutin nama gue singkat "Sobri",
kemudian melanjutkan perjalanan gue menuju Halte dan gak berapa lama gue
menengok ke belakang ternyata wanita itu sudah menghilang, apa dia malaikat? (padahal jalannya aja mungkin yang cepat).
Ketika itu gue bertanya-tanya :
- kenapa gue tadi gak ajak kenalan
- tanya Nama,
- Alamat,
- No HP,
- KTP,
- Segala macem dah
Minimal liat identitas lah (biar bisa di kenalan
lebih lanjut di Internet (facebook/twitter), hhe),
Sampai di dalam bis gue teringat wanita tadi, kemudian
gue berdiri (emang bis nya penuh :D).
Melihat sepanjang trotoar jalan, ternyata ia baru sampai di depan menara
jamsostek meneruskan perjalanan menuju Pancoran (karena macet mungkin ia jadi
jalan terus) artinya dia bukan malaikat.
Tapi, gue jadi bertanya-tanya lagi :
- apa
tadi itu gue tertipu?
- ngapain
dia masih jalan aja
- trus
duit yang gue kasih buat apa dong ?
- apa
yang sebenarnya terjadi?
- kenapa
gue gampang banget percaya sama orang? emang
dasarnya baik hati si, #tetep sombong
- apa gue
kena hipnotis?
-
bagaimana klo ternyata gue benar ditipu?.
Sepanjang perjalanan pulang dipikiran gue terus
berkecamuk akan hal tersebut, gue masih bertanya-tanya di dalam hati akan
kebenaran yang sebenarnya. Bahkan gue benar-benar bertanya-tanya (lagi) :
- dimana
kamera ngumpet nya (Spy Camera/apapun itu)?,
- apa ada
mobil yang ngikutin bis ini?,
- ini
acara "Tolong" atau
"Minta Tolong" atau
ada acara di televisi lain?,
- apa
nanti gue akan dapet duit jutaan rupiah?
- tapi
kok gak ada orang-orang yang mencurigakan ya ?
Tapi nampaknya gue diberikan kecerahan hati oleh
Allah SWT ketika gue berdoa agar Allah memberikan hidayah bila wanita tadi
ternyata seorang penipu agar kembali ke jalan yang lurus, dan gue ikhlas &
ridho atas apa yang harus terjadi hari ini, semoga Allah melipat gandakan Rizqi
buat kita semua yang sudah ikhlas menjalankan hari-hari kita (Amiin).
***
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan, komentar, kritik ataupun saran yang membangun :)
Terima Kasih